Rabu, 01 April 2015

Kandidat Pengganti Zayn Malik di One Direction

Jadi ceritanya beberapa hari yang lalu Zayn Malik bikin geger gara-gara nggak ikut tur One Direction di Jakarta sama Filipina. Terus bikin lebih geger lagi setelah teman-temannya kelar tur dia malah ngumumin mundur. Bukan mundur karena nglanggar marka jalan di lampu merah. Ini benar-benar mundur, cabut, hengkang, keluar, out, resign, dan apalah itu, dari band-nya, One Direction.

http://www.kawankumagz.com/articleFoto/4_Alasan_Zayn_Malik_Keluar_dari_Tur_Konser_One_Direction_On_The_Road_Again.gif
Nggak cukup sampai situ, yang paling bikin geger, itu kejadiannya pas gue lagi nggak berangkat sekolah dua hari. Alhasil, di kelas mulai bertebaran gosip bahwa gue nggak berangkat karena masih nongkrong di GBK (stadion Gelora Bung Karno, tempat konser One Direction) dan nangisin Zayn yang tiba-tiba cabut. Alamak! Padahal asli deh, gue lagi sakit dan malah nggak tahu berita. Waktu itu.

Setelah tahu? Ya udah. Tahu aja. Biasa aja. Gue nggak nangis, nggak apa. Padahal di luar sana katanya ada yang sampai nyayat-nyayat tangan atau apalah. FYI, that isn't how a smart fangirl would react. Dapat apa sih lo dengan nyakitin diri sendiri gitu? Nggak dapat apa-apa. Zayn nggak tahu. Kalaupun dia tahu, dia juga nggak akan balik ke One Direction gara-gara itu. Jadi, daripada dipikir berat-berat yang endingnya  useless juga, gue bawa have fun aja bikin daftar cowok-cowok yang kira-kira bisa gantiin Zayn di One Direction. Nih daftarnya.

1. Josh Devine
Sebelum nyari yang jauh, mending mulai dari yang dekat-dekat aja dulu. Ngapain kamu ngarepin orang yang jauh dari jangkauan kamu kalau yang di sebelah kamu aja bisa digebet? Hih! Dasar Nggak peka!

Lho?

Enggak deh, serius. Sebelum ngomongin dan sok-sokan nyeleksi kandidat pengganti Zayn dari berbagai macam golongan dan asal, mending gue ngomongin kandidat yang ada di sekitaran One Direction dulu.

Kandidat pengganti Zayn Malik yang paling dekat menurut gue adalah Josh Devine. Secara, dia adalah drummer One Direction.

Josh Devine, Drummer One Direction yang Kece

Jadi dekat di sini punya beberapa artian. Lokasi, tentu. Josh juga masih ada di sekitaran Inggris. Dekat secara hubungan dengan personil lain, pasti dong. Namanya backing band sama penyanyi pasti udah terbiasa tur dan main bareng. Tapi pertanyaannya, kalau Josh gantiin Zayn, yang ngedrum siapa? 

2. Omar Borkan Al Gala
Ibarat belanjaan ibu-ibu, One Direction itu kayak paket promo hemat+komplit yang isinya detergen, sabun colek, sabun mandi, sama pasta gigi diskon 25% plus dapat hadiah piring cantik. Iya, itu cucok banget. Bayangin, di One Direction wajah cowok-cowok ganteng British-Irish-Timur Tengah dijadiin sepaket! Kurang apa lagi?

Sayangnya, dengan keluarnya Zayn, otomatis kombinasi yang udah lengkap itu jadi minus satu. Minus wajah ganteng Timur Tengah. So, sebagai gantinya kita butuh sosok yang mampu menghadirkan pesona Timur Tengah di One Direction seperti halnya Zayn. Dan sosok yang pas menurut gue adalah....

Tadaaaa....

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTT1DuRuiv-OKehQ0Ln-xuaNCjiQaWh4BPx1ea2P6ig7DQYR1d94A
Omar Borkan Al Gala

Yap. Cowok yang diusir dari Arab karena terlalu ganteng. Terlalu ganteng. Gue ulangin lagi : terlalu ganteng. Biar dramatis : DIA DIUSIR KARENA TERLALU GANTENG, WOY! TERLALU GANTENG! Ya, dia diusir dari Arab karena terlalu ganteng.

Sumpah lo?

http://d.ibtimes.co.uk/en/full/365612/omar-borkan-al-gala.jpg
Udah mirip lah sama Zayn, si Omar yang katanya terlalu ganteng ini.

Si Omar ini kan pas banget ya, dapat banget Timur Tengah-nya. Jadi, biar sama-sama enak, mending dia aja yang gantiin Zayn di One Direction. Band dapat personil baru, si Omar juga dapat tempat tinggal baru di Inggris selepas diusir.

3. Maher Zain

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3e/Maher_Zain_at_Tuisa_charity_concert_Essen_Germany_2012.jpg
Maher Zain

Nama udah mirip. Beda di "i" sama "y" doang. Nggak masalah lah. Bukannya SARA, tapi Muslim juga kayak Zayn. Kurang apa lagi coba?

Ya kurang nyambung genrenya, geblek!

Bayangin aja, kalau Maher Zain jadi anggota boyband...

Tetap nggak bisa bayangin sih kalau gue. Jangan deh! Biarlah mereka di genrenya masing-masing. Nggak lucu juga kalau One Direction main di lagu religi. Nanti judul band mereka ganti jadi bukan One Direction melainkan One Day One Juz. Subhanallah! Tapi mending jangan kalau gue bilang mah. Sekali lagi, biarlah mereka di genrenya masing-masing.

4. ....
Nyari yang sama atau sekadar mirip kadang emang gampang-gampang susah. Tapi, biar One Direction nggak hampa-hampa banget setelah nggak ada Zayn Malik, minimal yang gantiin namanya samaan bisa keles. Atau paling nggak mirip-mirip lah. Zain, Zein, atau Zaen kek. Atau seapes-apesnya ini nih.

https://bukanbocahbiasa.files.wordpress.com/2014/09/wijck-cover.jpg
Zainuddin a.k.a Zain

Tau kan? Pacarnya Hayati. Kan bisa dipanggil Zain juga. Dibikin gaul dikit nulisnya udah bisa jadi Zayn.

Gimana? Kalau menurut kamu, siapa yang cocok buat gantiin Zayn Malik?

Daftar di atas cuma keisengan gue aja sih. Mungkin salah satunya bakal dipertimbangkan sama One Direction? Atau mungkin mereka nggak bakal mengganti Zayn Malik dengan siapa pun? Who knows. Yang jelas, tiap orang punya sisi istimewanya sendiri yang nggak bisa digantiin orang lain. Walaupun sekarang gue udah nggak segila dulu ngefan sama One Direction, menurut gue Zayn pun punya sisi itu, sisi istimewanya sendiri yang nggak bisa digantiin orang lain. Much love for Zayn.



Minggu, 15 Februari 2015

Tempat-Tempat yang Jarang Dikunjungi Saat Hari Minggu


Halo! Selamat hari Minggu!
Hari ini kamu ada acara apa? Di mana? Dengan siapa? Berbuat apa? Yolanda...

Minggu adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, kecuali tukang parkir samping sekolah gue. Karena saat hari Minggu sekolah libur, enggak ada yang bakal parkir di tempat doi. Otomatis income doi rada macet. Enggak kayak biasanya, dompetnya tebal oleh duit receh dan kumal dari anak-anak yang parkir di tempatnya.

Biasanya, hari Minggu dimanfaatkan buat refreshing, melakukan aktivitas yang bisa bikin badan sama otak seger dan seneng setelah rutinitas yang melelahkan selama enam hari sebelumnya. Ada yang jogging, belanja, atau sekadar jalan-jalan. Biasanya aktivitas itu terpusat di beberapa tempat, seperti taman, mall, dan pantai. Menumpuknya populasi manusia di tempat-tempat itu jelas membuat tempat-tempat lain hampir enggak terjamah. Contohnya tempat-tempat ini nih yang jarang dikunjungi pas hari Minggu...


1. Sekolah
Hampir semua sekolah libur di hari Minggu, kecuali sekolah yang lagi ngadain event yang emang dijadwalin pas hari Minggu. Itu juga masuk hitungan libur sih sebenarnya. Cuma sekolahnya masih rame kalau ada event, jadi kayak enggak libur. Atau kalau ada sekolah yang enggak libur, bisa jadi itu sekolah mengemudi di Bikini Bottom. Buktinya tiap Minggu nongol di TV kamu.

Biasanya, kalau hari Minggu sekolah sepi. Yang ada cuma guru piket atau satpam. Itu pun cuma di pagi hari. Abang tukang siomay aja absen. Kalau ada murid yang ke sekolah pas hari Minggu, kemungkinannya cuma tiga : dia tipe murid sok sibuk, dia mendustakan nikmat Tuhan, atau dia enggak punya rumah buat pulang makanya selama tujuh hari dalam seminggu dia tinggalnya di sekolah. Ck. Syediiiih~

2. Kantor
Enggak cuma sekolah yang libur waktu hari Minggu, beberapa kantor juga. Kecuali yang enggak. Alhasil, kantor juga jadi tempat yang jarang dikunjungi waktu hari Minggu. Kalau ada pegawai yang ke kantor pas hari Minggu kemungkinannya cuma dua : nyari wifi gratis atau kebelet nikah. Iya, kebelet nikah. Orang yang kebelet nikah akan ngambil shift tambahan di hari Minggu biar gajinya juga ditambahin, ngejar modal gitu. Biaya nikah sekarang mahal coy.

Tapi nih ya, sesepi-sepinya sekolah dan kantor waktu hari Minggu, ada tempat-tempat yang lebih sepi.  Yak, tempat ini PALING JARANG DIKUNJUNGI waktu hari Minggu. Apalagi kalau bukan...


3. Kamar mandi
Hari Minggu itu sakral banget. Saking sakralnya, kalau bisa kita cuma semedi di kamar yang ada TV flatscreen dan cemilannya yang banyak. Tapi semedinya jangan duduk di atas batu. Semedi di atas batu is so last year. Sebagai anak kekinian bersemedilah di atas kasur yang empuk.

Selama semedi itu ada pantangan lho guys : pantang kena air. Kecuali air mineral, jus, kopi, dan air keringat sendiri. Bukan apa-apa, takutnya dehidrasi.

Nah, di rumah kita biasanya ada satu tempat yang banyak airnya. Tulz, kamar mandi. Makanya, kamar mandi adalah tempat yang tabu untuk didatangi pas hari Minggu. Kan ceritanya kita lagi semedi, enggak boleh kena air. Enggak boleh.

Itu tadi daftar tempat yang jarang terjamah waktu hari Minggu. Ada yang masuk daftar tempat-tempat yang jarang kamu kunjungi pas hari Minggu juga? Atau ada tempat-tempat lainnya? Cus, buat daftarnya di kolom komen!


Sabtu, 14 Februari 2015

Mitos Malam Minggu dan Jomblo Elegan


Sebagai jomblo terpandang (terpandang ngenesnya), gue berusaha menghindari yang namanya keluyuran di Twitter ataupun nongkrong-nongkrong di Facebook dan socmed lainnya pas Sabtu malam. Iya, Sabtu malam. Di kamus gue mah enggak ada yang namanya malam Minggu, adanya Sabtu malam.

Semua itu gue lakukan demi menjaga kehormatan gue. Jomblo itu kayak anak cewek, harus jaga kehormatan. Kan anak cewek enggak boleh tuh keluyuran malam-malam. Jomblo juga. Pantang buat jomblo elegan (((jomblo elegan))) keluyuran malam-malam di socmed, terutama pas hari Sabtu. Takutnya sih menimbulkan fitnah. Orang mah ada aja yang bakal su'u dzon dan akhirnya jadi fitnah.


Biasanya kalau jomblo kebanyakan ngetweet atau update status di socmed pas Sabtu malam bakalan diinjak-injak kehormatannya oleh para netizen dan diberi cap jones. Padahal kan belum tentu mereka jones. Bisa saja mereka bahagia dengan kejombloannya. Bisa saja yang punya pacar lah yang lebih ngenes. Bisa saja.

Dan kenapa capnya harus jones? Kenapa enggak cap lang, cap kaki tiga, cap tiga jari, atau cap apa kek? Jangan bilang gue jones lah! Gue kan jomblo elegan. Fix.

Dan sebagai jomblo elegan, pastinya gue enggak mau Sabtu malam gue useless dengan enggak melakukan apapun. Biar kata gue harus menahan hasrat untuk ngetweet dan update status, hasrat untuk eksis enggak boleh mati. Eksis di sini maksudnya gue harus berkarya dong.

Berkarya itu macam-macam. Salah satunya dengan menulis. So jauh-jauh sebelum Sabtu malam biasanya gue udah punya planning buat berkarya lewat tulisan. Ngeblog. Sekalian kan biar blog gue ada isinya, enggak cuma ada sarang laba-labanya aja karena jarang diurus. Ya kalau laba-labanya kayak Andrew Garfield mah enggak apa-apa. Khan maen. Tapi mana ada laba-laba kayak Andrew Garfield. Kalau sampai ada, bisa-bisa para cewek lebih memilih pacaran sama laba-laba daripada sama cowok.

Sayangnya, seringkali planning buat ngeblog itu menjadi sekadar mitos. Entah itu karena gue terlalu males ngetik, enggak punya kuota internet, keburu ngantuk, atau juga tanpa alasan yang jelas. Yah, begitulah. Gue cuma bisa membuat planning dan pada akhirnya gue juga yang membuatnya menjadi sekadar mitos. Intinya itu semua karena gue. Itu semua tergantung gue. Iya kan? Iyain aja lah.

Nah, berhubung semua tergantung gue, berarti bisa dong gue bikin planning yang jadi mitos itu jadi kenyataan? Makanya, Sabtu malam ini gue penginnya planning gue enggak jadi sekadar mitos. Dan cara gue mewujudkannya ya dengan nulis tulisan ini. Tulisan absurd yang lagi kalian baca. Hehe...

Moral value : Karena jomblo itu masa bebas-bebasnya kalian, manfaatkan kebebasan itu untuk berkarya. Mumpung belum ada yang nuntut jatah waktu dan perhatian dari kalian. Jadilah jomblo produktif! Dan jadilah jomblo elegan, kurang-kurangin ngetweet dan update status di socmed pas Sabtu malam.

Nggak nyambung? Biarin. Bebas. Jomblo.
Hidup jomblo!

Kamis, 04 Desember 2014

Balada Tukaran Handphone dan Password Medsos (Part 1)


Seiring perkembangan zaman, gaya pacaran remaja sekarang juga ikut berkembang. Dari yang dulunya kalau kontak lewat SMS lalu sekarang pakai chat apps macam-macam, sampai panggilan sayang yang makin banyak aja variasinya. Yang cewek dipanggilnya "bun" lah, yang cowok dipanggil "pa" lah. Enggak tahu aja kalau "bun" itu masih ada lanjutannya, "bun... telan lemak". "Pa" juga ada lanjutannya, "pa... gar lumutan". Wakakaks...

Silakan bilang gue jomblo sirik.

Masih ada panggilan yang lebih ekstrem dan itu benar-benar terjadi pada teman gue. Cowoknya dipanggil "mu" sedangkan ceweknya dipanggil "nyu" (baca pakai K). Jadi saat mereka bersama, which means "mu" dan "nyu" disatukan, mereka menjadi "mu nyu" (baca pakai K). Iya, "mu nyu" dibaca pakai K, jadinya "munyuk" (bahasa Jawa : monyet). Hadeh, aneh-aneh aja dah.

Terlepas dari panggilan sayang yang macam-macam itu, ada gaya pacaran remaja zaman sekarang yang bikin gue heran, yaitu gaya "tukar-tukaran". Gaya pacaran "tukar-tukaran" ini yang ditukarin bukan kupon terus dapat sembako gratis atau tukarin mantan yang jelek terus dapat pacar yang kayak Edward Cullen atau Raisa. Yang ditukarin adalah handphone (beserta kartu SIMnya) dan password akun medsos.

Entah apa motivasi orang-orang yang tukaran handphone dan password akun medsos sama pacarnya. Beberapa sih katanya buat "memantau". Emang pacarnya gunung berapi yang siap meletus, pakai dipantau segala?

Demi apa pun, menurut gue gaya "tukar-tukaran" ini mengganggu kemaslahatan umat bersosial. Gue bilang gitu bukan tanpa sebab. Gue udah berkali-kali nemuin fenomena tukar-tukaran itu dan secara langsung maupun enggak langsung ikut terkena imbasnya.

Pernah kejadian humas kelas gue, sebut saja Ajeb, tukaran handphone (beserta kartu SIMnya) sama pacarnya. Waktu bawa handphone pacarnya, Si Ajeb dapat SMS jarkom (jaringan komunikasi, SMS info tugas dsb. yang diforward ke teman sekelas) dari humas kelas pacarnya. Berhubung jarkom itu info penting, dikirimlah jarkom itu ke nomornya sendiri yang lagi dibawa pacarnya.

Di tempat yang berbeda, pacarnya Ajeb yang tahu kalau Ajeb humas kelas mengira dia disuruh ngejarkom teman sekelas Ajeb (kelas gue) pakai nomor Ajeb yang lagi dia bawa. Alhasil SMS itu diforward ke teman sekelas. Jelas aja anak sekelas, termasuk gue, jadi gempar dan bingung karena dapat info yang seharusnya nggak didapatkan.

Nah loh, kalau gitu siapa yang salah?

Ribet kan? Itu aja masih rada sepele.

Yang tukeran password medsos juga nggak kalah ribet. Bahkan kadang bikin awkward. Seperti apa ribet dan awkwardnya? Tungguin di postingan berikutnya ya! Nanti gue ubek-ubek di situ deh.